Sabtu, 22 September 2012

2.pERISTIWA LINggARJATI



Indonesia dan Belanda sepakat untuk mengatakan perundingan di daerah peristirahatan di Kabupaten Kuningan,Jawa Barat,yaitu Linggarjati. Perundingan dilaksanakan pd 10 November 1946dikenal sebagai Perundingan Linggarjati.
Delegasi Indonesia dalam perundingan tersebut terdiri dari A.G. Pringgodigdo,Dr.Sudarsono, Mr.Susanto,Dr.J.Laimena, dr.A.K.Gani,Mohammad Roem,Mr. Amir Syarifudin,Mr.Ali Budiarjo,dan Perdana Menteri Sultan Syahrir sebagai ketua delegasi.Pihak Belanda diwakili oleh Mr.Van Pool,F De Boer,dan Lord Killearn. 
Isi perundingan Linggarjati, antara lain:
1. Pemerintah RI dan Belanda bersama-sama membentuk Negara federasi bernama Negara Indonesia Serikat.
2.  Negara Indonesia Serikat tetap terikat diri dalam ikatan kerja sama dengan Kerajaan Belanda, dengan wadah Uni Indonesia-Belanda yang diketuai Ratu Belanda.
Pada tanggal 25 Maret 1947, Indonesia menyetujui perundingan Linggarjati.
3. Belanda mengakui secara de facto Indonesia terdiri dari wilayah Jawa,Madura,dan Sumatera. Belanda harus sudah meninggalkan wilayah de facto paling lambat 1 Januari 1946.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar